Sunday, July 17, 2016

KABAR PALSU

Entah sudah berapa kali saya mendapatkan pesan yang berisi berita palsu. Baik penulis, judul, dan isi palsu semua. Nampaknya kabar Hoax benar-benar telah melanda umat manusia. Apalagi di era media elektronik yang tanpa sensor, seluruh berita Hoax itu menyebar bagaikan virus yang sulit dihentikan.

Kabar Hoax biasanya bersifat bombastis, di luar kebiasaan, aneh, bersifat sentimen pada golongan tertentu, dan berani. Korban utama kabar Hoax adalah orang-orang yang ingin eksis dengan menyebarkan  kabar tersebut. Hal ini karena efek viral yang memang diharapkan dari sang pembuat kabar.

Kebanyakan kita adalah fast reader (pembaca cepat), cukup baca judul, judul mendukung kepentingan pribadi atau golongan, lalu sebar. Maka bagi pembuat Hoax judul merupakan  hal yang penting, karena memang pasar pengguna medsos kebanyakan anak muda yang numpang eksis dan doyan kontroversi.

Bagaimana pun kabar-kabar palsu ini akan merusak pola fikir seseorang. Mengapa? Karena ia merusak komponen penting dalam proses  berfikir yaitu fakta dan  Ma'lumat Ats-Tsabiqah (Informasi dasar). 

Kabar Hoax dapat mengaburkan fakta. Hal ini pernah terjadi di zaman Rasulullah

Mujahid dan Qatadah menceritakan bahwa Rasulullah Saw. mengirimkan Al-Walid ibnu Uqbah kepada Banil Mustaliq untuk mengambil harta zakat mereka. Lalu Banil Mustaliq menyambut kedatangannya dengan membawa zakat (yakni berupa ternak), tetapi Al-Walid kembali lagi dan melaporkan bahwa sesungguhnya Banil Mustaliq telah menghimpun kekuatan untuk memerangi Rasulullah. Menurut riwayat Qatadah, disebutkan bahwa selain itu mereka murtad dari Islam.

Maka Rasulullah Saw. mengirimkan Khalid ibnul Walid r.a. kepada mereka, tetapi beliau Saw. berpesan kepada Khalid agar meneliti dahulu kebenaran berita tersebut dan jangan cepat-cepat mengambil keputusan sebelum cukup buktinya. Khalid berangkat menuju ke tempat Banil Mustaliq, ia sampai di dekat tempat mereka di malam hari. Maka Khalid mengirimkan mata-matanya untuk melihat keadaan mereka; ketika mata-mata Khalid kembali kepadanya, mereka menceritakan kepadanya bahwa Banil Mustaliq masih berpegang teguh pada Islam, dan mereka mendengar suara azan di kalangan Banil Mustaliq serta suara salat mereka. Maka pada keesokan harinya Khalid r.a. mendatangai mereka dan melihat hal yang menakjubkan dirinya di kalangan mereka, lalu ia kembali kepada Rasulullah Saw. dan menceritakan semua apa yang disaksikannya, lalu tidak lama kemudian Allah Swt berfirman :

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujurat :6)

Qatadah mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

"التَّبيُّن مِنَ اللَّهِ، والعَجَلَة مِنَ الشَّيْطَانِ".

Hati-hati itu dari Allah dan terburu-buru itu dari setan.

Informasi dasar yang keliru dapat menjadikan salah dalam menyimpulkan fakta. Walau fakta sudah jelas tapi pemahaman dasarnya sudah salah maka akan keliru hasil nya seperti dalam kejadian di zaman Rasulullah

Dari Jabir Radhiyallahu anhu, beliau berkata: “Kami berangkat dalam satu perjalanan. Lalu seorang dari kami tertimpa batu dan melukai kepalanya. Kemudian orang itu ‘Mimpi Basah’, lalu ia bertanya kepada para sahabatnya: ‘Apakah kalian mendapatkan keringanan bagiku untuk tayammum ?” Mereka menjawab: “Kami memandang kamu tidak mendapatkan keringanan karena kamu mampu menggunakan air.” Lalu ia mandi kemudian meninggal. Ketika kami sampai dihadapan Nabi , peristiwa tersebut diceritakan kepada beliau . Nabi bersabda: “Mereka telah membunuhnya. Semoga Allah membalas mereka. Tidakkah mereka bertanya jika tidak mengetahui ? Karena obat dari tidak tahu adalah bertanya. Sesungguhnya dia cukup bertayammum (HR Abu Daud)

Itulah dua peristiwa yang pernah dialami kaum Muslim pada zaman Rasulullah dimana kabar palsu hampir saja membuat Rasulullah memerangi suatu kaum, dan informasi palsu yang malah membunuh salah seorang kaum muslim.

Maka berhati-hatilah pada setiap kabar yang kita terima.

Saudara mu Ilman Silanas

No comments:

Post a Comment