Secara mendasar, obat tradisional terdiri dari bagian-bagian tanaman atau ekstrak tanaman, hewan dan mineral yang belum dimurnikan yang mengandung berbagai komponen yang seringkali diyakini bekerja secara sinergis. Kebangkitan minat masyarakat baru-baru ini terhadap obat tradisional dikaitkan dengan beberapa faktor, antara lain :
1. Berbagai klaim tentang efikasi atau efektivitas obat-obatan tradisional
2. Preferensi konsumen terhadap terapi alami dan minat yang lebih besar pada obat alternatif,
3. Keyakinan salah bahwa produk obat tradisional lebih unggul daripada produk manufaktur
4. Ketidakpuasan dengan hasil dari farmasi konvensional dan keyakinan bahwa obat tradisional mungkin efektif dalam pengobatan beberapa penyakit di mana terapi dan obat konvensional terbukti tidak efektif atau tidak memadai,
5. biaya tinggi dan efek samping dari sebagian besar obat modern,
6. peningkatan kualitas, efikasi, dan keamanan obat herbal dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
7. keyakinan pasien bahwa dokter mereka tidak dengan tepat mengidentifikasi masalah; oleh karena itu muncul perasaan bahwa obat tradisional merupakan pilihan lain, dan
8. pergerakan menuju swamedikasi.
Penggunaan obat tradisional perlu diperlakukan sebagai mana pengobatan konvensional. Aspek rasionalitas terapi perlu ditetapkan :
1. Kesesuaian Indikasi : penggunaan obat tradisional perlu didasarkan pada indikasi tertentu. Penerapan indikasi perlu dilakukan oleh ahli agar tidak salah dalam mengidentifikasi kondisi kesehatan pasien.
2. Kesesuaian pemilihan obat tradisional : setelah indikasi ditetapkan maka pemilihan penggunaan obat perlu dilakukan secara tepat, dasar pemilihan nya adalah bukti-bukti penelitian pra klinis atau klinis atau bukti secara empirik dengan merujuk pada panduan pengobatan tradisional yang berlaku dalam beberapa generasi. Jika telah ada panduan yang dikeluarkan oleh regulator kesehatan (kementerian kesehatan atau BPOM) maka akan lebih terjamin legalitas dan keamanannya.
3. Kesesuaian cara pengolahan : termasuk pengolahan awal berupa pemilihan, pembuatan sediaan dan penyajian. Sesuaikan penggunaan obat tradisional sebagaimana generasi dahulu menggunakan (panduan empiris) atau mengikuti panduan terkini yang telah terbukti efektivitas nya secara ilmiah.
4. Kesesuaian dosis : perhatikan dosis penggunaan jangan sampai kurang atau berlebih dari takaran seharusnya. Hal ini memerlukan pengetahuan terkait rujukan yang valid. Kesulitan pada pengolahan dari bahan mentah adalah kualitas bahan mentah yang berbeda beda. Pada tahap ini produk obat tradisional pabrikan lebih akurat dibandingkan buatan rumahan.
5. Kesesuaian waktu penggunaan : baik frekuensi harian atau pun lama penggunaan. Hal ini memerlukan referensi akurat dan bukti ilmiah untuk menyatakan efektivitas nya. Merujuk pada ahli, referensi resmi dan panduan yang dikeluarkan oleh regulator akan lebih menyelamatkan pasien dari kesalahan penggunaan.
6. Kesesuaian cara penggunaan : sediaan obat tradisional sebagian besar digunakan secara oral dan topikal. Cara penggunaan diluar jalur itu belum memiliki penilaian keamanan yang memadai. Jadi jika ada klaim obat tradisional injeksi harus dipertanyakan keabsahannya.
7. Perhatikan efek samping : obat tradisional tidak lepas dari efek samping. Telah dilaporkan muncul nya efek samping berat, menengah dan ringan pada beberapa sediaan herbal. Jika setelah menggunakan sediaan herbal lalu timbul gejala tidak normal pada tubuh maka segera hentikan.
Kesimpulan : obat tradisional merupakan obat yang digunakan secara turun menurun. Keaslian dan keakuratan penggunaan nya dijaga dari generasi ke generasi melalui jalur budaya. Akan tetapi ditengah arus disrupsi informasi yang tinggi dan bermunculan informasi yang kurang akurat berpotensi merusak warisan budaya tersebut. Diperlukan validasi dan dokumentasi yang baik serta regulasi yang ketat sehingga obat tradisional kembali mendapat kepercayaan di tengah masyarakat. Penggunaan secara rasional akan memaksimalkan potensi obat tradisional, sedangkan penggunaan secara emosional hanya akan merusak keunggulannya.
No comments:
Post a Comment