Wednesday, November 30, 2011

Kematian akibat Overdosis "Painkiller" Meningkat

KOMPAS.com- Penyalahgunaan obat pereda nyeri atau painkiller terus meningkat. Bahkan, menurut laporan pemerintah Amerika Serikat, kematian akibat overdosis obat pereda nyeri mencapai angka tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Obat pereda nyeri yang diresepkan seperti OxyConton, Vicodin, dan metadone, diperkirakan memicu 15.000 kematian di tahun 2008, termasuk aktor Hollywood Heath Ledger. Jumlah tersebut tiga kali lebih besar daripada kematian akibat narkotik di tahun 1999 yang mencapai 4.000 kasus.

"Obat-obatan pereda nyeri itu sebenarnya untuk mengobati orang yang menderita nyeri hebat. Tapi bisa menyebabkan ketagihan," kata Dr.Thomas Frieden, direktur Center for Disease Control and Prevention (CDC), AS.

Dalam laporan disebutkan, hampir lima persen penduduk AS berusia di atas 12 tahun ketagihan mengonsumsi obat pereda nyeri, bahkan membelinya tanpa resep untuk mabuk.

Menurut Frieden, kematian akibat overdosis pereda nyeri itu mencerminkan peningkatan resep narkotik. Kondisi ini juga terjadi karena dokter ingin melakukan terapi nyeri secara lebih baik seiring dengan beredarnya obat-obatan painkiller terbaru.

"Dokter seharusnya membatasi peresepan, pasien harus diberikan untuk kebutuhan 3 hari, terutama nyeri akut. Untuk nyeri kronik, narkotik seharusnya jadi pilihan terakhir," katanya.

Menurut Frieden, badan berwenang di AS akan melakukan langkah-langkah pencegahan. Beberapa negara bagian juga dilaporkan sudah melakukan tindakan. Misalnya saja, di Ohio sekarang klinik nyeri harus mendapatkan lisensi dari negara dan dibuat batasan jumlah pil di setiap klinik.

No comments:

Post a Comment