Monday, April 10, 2023

HATI-HATI MENGGUNAKAN PARASETAMOL PADA KONDISI INI !!!!

Oleh : apt. Ilman Silanas, M.Kes., M.Farm.Klin

Parasetamol adalah obat penurun demam dan penghilang rasa sakit yang umum digunakan. Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang membuat seseorang harus berhati-hati dalam menggunakan Parasetamol. 

1. Hepatitis atau gangguan hati

Pasien yang menderita hepatitis atau gangguan hati sebaiknya tidak menggunakan Parasetamol. Sebab, obat ini dapat memperburuk kondisi hati dan menyebabkan kerusakan hati yang lebih parah.

Efek parasetamol pada pasien dengan gangguan hati dapat terjadi karena parasetamol diproses di hati dan diubah menjadi senyawa toksik yang disebut N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI). Senyawa ini harus segera dibuang dari hati, karena bila terakumulasi akan menyebabkan kerusakan sel hati yang tentu akan memperberat kerusakan yang sudah terjadi. 

Pada pasien gangguan hati, eliminasi senyawa NAPQI dari tubuh bisa terganggu. Hal ini dapat membuat risiko kerusakan hati akibat parasetamol semakin tinggi. Selain itu, pasien dengan gangguan hati memiliki kadar glutathione yang rendah. Glutathione adalah senyawa yang membantu menghilangkan senyawa NAPQI dari tubuh pasien.¹

2. Alergi

Pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap Parasetamol sebaiknya tidak menggunakan obat ini. Sebab, penggunaan obat ini dapat menyebabkan reaksi alergi yang berbahaya, seperti gatal-gatal, ruam kulit, dan sulit bernapas.¹

3. Ibu Hamil 

Parasetamol adalah obat yang aman untuk ibu hamil dan janin, obat ini akan diresepkan dokter bila ibu mengalami gejala demam dan nyeri. Sebagai pertimbangan lain penelitian dilakukan terkait paparan acetaminophen prenatal telah dikaitkan dengan peningkatan risiko asma anak usia dini, meskipun hasil bervariasi antara studi. 
Dalam sebuah studi longitudinal dari 1490 pasangan ibu-anak, wawancara terstruktur selama kehamilan dan kuesioner pada 6 dan 12 bulan pascapersalinan digunakan untuk mengkarakterisasi penggunaan acetaminophen selama kehamilan dan bayi, penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan parasetamol prenatal dikaitkan dengan peningkatan asma (OR, 1,26; 95% CI 1,02-1,58) pada usia 3 hingga 5 tahun, tetapi tidak pada usia 7 hingga 10 tahun.²
Walau penelitian ini menunjukan ada keterkaitan, ibu hamil tidak perlu khawatir menggunakan parasetamol saat dokter memang merekomendasikan obat tersebut. Selama sesuai indikasi, dosis dan cara penggunaan maka parasetamol aman bagi ibu hamil. 

4. Pengobatan Mandiri

Parasetamol adalah obat bebas, pasien bisa membeli obat ini tanpa resep dokter. Ketika digunakan untuk pengobatan sendiri, pasien harus diinstruksikan untuk tetap berkonsultasi pada apoteker di apotek sebelum membeli obat. 

 Jika telah digunakan dan gejala (nyeri atau demam) semakin memburuk atau gejala baru muncul, kemerahan atau pembengkakan muncul di area yang sakit, demam berlangsung >3 hari (semua usia), atau nyeri (tidak termasuk sakit tenggorokan) berlangsung lebih lama dari 10 hari pada Anak-anak ≥12 tahun, Remaja, dan Dewasa dan lebih dari 5 hari pada Bayi dan Anak <12 tahun harus segera berkonsultasi dengan dokter.¹

Saat merawat anak dengan sakit tenggorokan, jika sakit tenggorokan parah, berlangsung selama >2 hari, atau diikuti dengan demam, ruam, sakit kepala, mual, atau muntah, segera konsultasikan dengan dokter.¹

5. Penggunaan bersamaan dengan obat lain

Penggunaan bersamaan dengan obat yang menyebabkan interaksi obat. Khususnya obat yang menginduksi enzim CYP2E1 seperti : karbamazepin, fenobarbital, fenitoin isoniazid dan rifampisin. Obat-obat ini bila digunakan bersamaan dengan parasetamol akan meningkatkan risiko hepatotoksisitas dengan meningkatkan produksi NAPQI. Pasien yang menggunakan Parasetamol bersamaan dengan obat obat tersebut harus berada dalam pemantauan dokter untuk meminimalisir risiko kerusakan hati. ¹

6. Gizi Buruk 

Pasien dengan kondisi malnutrisi akan meningkatkan risiko hepatotoksisitas dari parasetamol. Perlu penyesuaian dosis dan durasi penggunaan agar pasien dengan status gizi buruk tetap aman dalam menggunakan parasetamol ¹

Kesimpulannya, Parasetamol adalah obat yang umum digunakan untuk mengatasi berbagai macam kondisi medis. Namun, ada beberapa kondisi medis tertentu yang membuat seseorang tidak dapat menggunakan obat ini. Jika Anda memiliki kondisi medis yang disebutkan di atas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Parasetamol. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan yang lebih sesuai dengan kondisi medis Anda.

Pustaka :
1. Acetaminophen Drug Information. UpToDate 
2. Sordillo JE, Scirica CV, Rifas-Shiman SL, Gillman MW, Bunyavanich S, Camargo CA Jr, Weiss ST, Gold DR, Litonjua AA. Prenatal and infant exposure to acetaminophen and ibuprofen and the risk for wheeze and asthma in children. J Allergy Clin Immunol. 2015 Feb;135(2):441-8. doi: 10.1016/j.jaci.2014.07.065. Epub 2014 Oct 28. PMID: 25441647; PMCID: PMC4323723.

No comments:

Post a Comment