Monday, October 2, 2017

ANTIBIOTIK PASCA OPERASI SESAR MENURUNKAN RISIKO INFEKSI LUKA OPERASI (ILO) PADA WANITA OBESITAS

Oleh : Ilman Silanas, Apt.,M.Kes
Apoteker RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung


Sebuah artikel yang diterbitkan di laman online Medscape.com pada tanggal 20 September 2017 membahas hasil penelitian yang cukup menarik. Penelitian yang dilakukan oleh Carri R Warshak dan rekan dari Universitas Cicinati, Ohio, mengungkap bahwa terapi antibiotik oral setelah operasi sesar secara signifikan dapat menurunkan tingkat infeksi luka operasi pada wanita obesitas, hal ini didasarkan pada hasil sebuah studi Randomized controlled trial (RCT).

Jurnal tersebut  dipublikasikan secara online di JAMA pada 19 September 2017 dengan judul Effect of Post–Cesarean Delivery Oral Cephalexin and Metronidazole on Surgical Site Infection Among Obese Women”.


Penelitian dilakukan pada 403  wanita dengan indeks masa tubuh 30 kg/m2 atau yang lebih besar dari itu yang berencana melakukan persalinan dengan operasi sesar pada Oktober 2010 hingga Desember 2015.

Semua subjek menerina dua gram Sefazolin sebagai standar antibiotik profilaksis bedah, dan secara acak dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menerima Sefaleksin (500 mg) ditambah Metronidazole (500 mg) secara oral dan kelompok kedua diberi placebo. Pemberian dimulai 8 jam setelah pemberian sefazolin dan dilakukan  setiap 8 jam dengan 6 kali pemberian.

Hasil penelitian menunjukkan kejadian ILO adalah 10,9% pada seluruh populasi. Pada grup intervensi, 13 (6,4%) wanita mengalami ILO, sedangkan pada grup placebo 31 (15,4%) (p=0.0001). Risiko relatif ILO didapat 0,41 (95%, CI : 0,22-0,77) pada kelompok yang diintervensi. Tidak terjadi reaksi alergi atau efek samping serius pada kelompok wanita yang menerima antibiotik terapi oral.

Analisis berdasarkan kondisi membran sebelum persalinan, peneliti menemukan bahwa wanita dengan kondisi ruptur membran berisiko lebih tinggi terjadi ILO dibandingkan dengan membran utuh (19,8% vs 6,9%; P < .001)

Uji lanjutan menujukan bahwa diantara wanita dengan ruptur membran  yang masuk pada kelompok intervensi lebih rendah mengalami ILO dibandingkan dengan grup placebo (9,5% vs 30,2%; P= .008)

Peneliti juga menemukan walaupun wanita yang menerima antibiotik pasca operasi mengalami kejadian selulitis lebih rendah akan tetapi kejadian sekunder seperti demam, pemisahan luka, masalah lain terkait luka, dan endometritis dinilai sebanding antara dua grup.

Peneliti pun mengungkap keterbatasan penelitian yang dilakukan, seperti terbatasnya jumlah subjek pada tiap subgup, yang tidak memungkinkan untuk melakukan analisis secara sempurna pada kejadian sekunder berdasarkan kondisi membran sebelum persalinan.

               
Dalam sebuah editorial, David P. Calfee, MD dan Amos Grünebaum, MD, dari Weill Cornell Medicine, New York, memberikan catatan pada penelitian ini, “Penelitian lain perlu dilakukan untuk mengonfirmasi temuan ini dan untuk memastikan apakah ada subpopulasi spesifik yang ada dalam grup ini untuk mengetahui karakteristik sub populasi yang mendapat keuntungan sehingga dapat dibatasi paparan antibiotik yang tidak diperlukan dan hal ini dapat dihubungkan dengan risiko dan keuntungan pemberian antibiotik”.


Faktor-faktor yang disoroti oleh editorial tersebut dapat mengantarkan pada hasil yang berbeda, seperti penggunaan dosis sefazolin yang lebih tinggi, sebagaimana direkomendasikan pada sebagian panduan praktis klinis, atau mengupayakan pencegahan ILO yang lebih tepat dan ketat pada populasi ini.

Lebih jauh lagi, Editorial mencatat adanya risiko paparan antimikroba pada anak, khususnya metronidazol, terkait hal tersebut tidak dievaluasi dalam penelitian ini.

Peneliti menyatakan bahwa penelitian ini hanya mencakup pada populasi yang sangat spesifik dari wanita yang melakukan persalinan sesar. Peneliti menuliskan “Hasil penelitian ini tidak bisa di ekstrapolasi pada populasi lain atau pada prosedur operasi lain”.

Bagaimana pun, Dr. Warshak dan rekan menyimpulkan “pada wanita obesitas yang akan melakukan persalinan sesar, penggunaan Sefaleksin dan metronidazol sebagai profilaksis bisa menjadi jaminan untuk mencegah infeksi luka operasi”


Sumber : http://www.medscape.com/viewarticle/885944

No comments:

Post a Comment