Tuesday, September 6, 2016

DOSA BESAR 4 : MELALAIKAN DAN MENINGGALKAN SHOLAT WAJIB

Shalat wajib merupakan salah satu rukun Islam. Kewajiban nya bersifat Qath’i tsubut dan dalalah, mengingkari kewajiban sholat yang lima waktu adalah bentuk kekufuran, melalaikan meninggalkan nya merupakan dosa besar.

Berikut adalah dalil-dalil yang menyatakan bahwa mengabaikan terlebih meninggalkan shalat adalah bentuk dosa besar.

Dalil Al-Quran

Allah SWT berfirman
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan(QS. Maryam : 59)


Ibnu Abbas mengatakan :

“makna menyia-nyiakan shalat bukanlah meninggalkan sama sekali. Tetapi mengakhirkan dari waktu yang seharusnya” (Riwayat Ibnu Jarir dan As-Suyuthi dalam Ad-Durr Al-Mantsur)

Imam para tabiin, Sa’id bin Muyyib berkata, “Maksudnya adalah orang itu tidak mengerjakan shalat Zhuhur sehingga datang waktu Ashar. Tidak mengerjakan shalat ‘Ashar hingga datang waktu Maghrib. Tidak shalat Maghrib hingga datang Isya. Tidak shalat Isya sampai fajar menjelang. Tidak shalat Shubuh sampai matahari terbit. Barang siapa mati dalam keadaan terus-menerus melakukan hal ini dan tidak bertaubat, Allah menjanjikan baginya “Ghayy”, yaitu lembah di neraka Jahanam yang sangat dalam dasarnya lagi sangat tidak enak rasanya”


فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ  الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,” (QS. Al-Ma’un :4-5)


Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip pernyataan Ibnu Abbas yang berkata “Yakni orang-orang munafik yang mengerjakan shalat ketika dihadapan orang banyak dan tidak mengerjakan ketika dalam kesendirian”. Masruq dan Abudh Dhuha menyatakan,  “mereka yang mengerjakan shalat akan tetapi lalai mengerjakan pada waktu yang telah ditentukan menurut syari’at sehingga sudah keluar dari waktunya secara keseluruhan”

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Munafiqun : 9)

Para mufasir menjelaskan “Maksud mengingat Allah dalam ayat ini adalah shalat lima waktu. Maka barangsiapa disibukkan oleh harta perniagaannya, kehidupan dunianya, sawah ladangnya, dan anak-anaknya dari mengerjakan shalat pada waktunya, maka ia termasuk orang-orang yang merugi”

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ . قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ . وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ . وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ . وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ . حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ . فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ

"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan Kami tidak (pula) memberi Makan orang miskin, dan adalah Kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah Kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada Kami kematian". Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at.” (QS. Al-Mudatsir : 42-48)


Dalil dari Al-Hadits


Rasulullah SAW bersabda :

أول ما يحاسب به العبد يوم القيامة من عمله الصلاة فإن صلحت فقد أفلح وأنجح وإن نقصت فقد خاب وخسر
“Amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat dari seorang hamba adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka telah sukses dan beruntunglah ia, sebaliknya jika rusak, sungguh telah gagal dan merugilah dia” (HR. Baihaqi)

العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر

“Sesunggunya ikatan (pembeda) antara kita dengan mereka adalah shalat. Barang siapa meninggalkannya, maka kafirlah ia” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai)


بين العبد وبين الكفر ترك الصلاة
“Batas seorang hamba dengan kekafiran adalah shalat nya” (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi)

من فاتته صلاة العصر حبط عمله

“Barang siapa tidak melakukan shalat ‘Ashr maka terhapuslah amal nya “ (HR. Bukhari, Ahmad, Ibnu Majah)


من ترك الصلاة متعمداً فقد برئت منه ذمة الله
“Barang siapa meninggalkan shalat dengan sengaja, sungguh telah lepaslah jaminan dari Allah” (HR. Ahmad, Thabrani)


أمرت أن أقاتل الناس حتى يقولوا لا إله إلا الله ويقيموا الصلاة ويؤتوا الزكاة
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan ‘Laa ilaaha illallah’ dan mengerjakan shalat serta membayar zakat” (HR. Bukhari Muslim)


من حافظ عليها كانت له نوراً وبرهاناً ونجاة يوم القيامة ومن لم يحافظ عليها لم تكن له نوراً ولا برهاناً ولا نجاة يوم القيامة وكان يوم القيامة مع فرعون وقارون وهامان وأبي بن خلف

“Barang siapa menjaganya maka ia akan memilki cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat nanti. Sedangkan yang tidak menjaganya tidak akan memiliki cahaya, bukti dan keselamatan pada hari itu. Pada hari itu ia akan dikumpulkan bersama Fir’aun, Qarun, Hamman, dan Ubay bin Khalaf” (HR. Ahmad)

Sebagian ulama mengatakan “Hanya saja orang yang meninggalkan shalat dikumpulkan dengan empat orang itu karena ia telah menyibukkan diri dengan harta, kekuasaan, pangkat/jabatan, dan perniagaan dari shalat. Jika ia disibukkan dengan hartanya maka ia akan dikumpulkan bersama Qarun. Jika ia disibukkan dengan kekuasaannya maka ia akan dikumpulkan dengan Fir’aun. Jika disibukkan dengan pangkat/jabatan maka akan dikumpulkan bersama Hamman. Dan jika disibukkan dengan perniagaan akan dikumpulkan bersama Ubay bin Khalaf, seorang pedagang yang kafir di Mekah saat itu”

Perkataan para Sahabat

 Ali bin Abi Thalib pernah ditanya tentang seorang wanita yang tidak shalat, menjawab

من لم يصل فهو كافر
“Barang siapa tidak shalat telah kafir lah dia” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah  dalam Al-Iman)

Ibnu Mas’ud berkata
من لم يصل فلا دين له
“Barang siapa tidak shalat maka ia tidak mempunyai dien” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah  dalam Al-Iman)

Ibnu Abbas berkata

من ترك صلاة واحدة متعمداً لقي الله تعالى وهو عليه غضبان
“Barang siapa meninggalkan shalat dengan sengaja sekali saja niscaya akan menghadap Allah yang dalam keadaan murka kepadanya “(diriwayatkan oleh Muhammad bin Nashr)



Penjelasan tentang kewajiban shalat yang lima waktu sudah sangat jelas. Hendaknya setiap muslim menjaga dirinya agar terhindar dari dosa melalaikan shalat.

No comments:

Post a Comment