Tuesday, July 5, 2016

LELAKI KARDUS : FENOMENA KELUARGA JAHILIYAH

Istilah Lelaki Kardus yang sedang membuat heboh dunia maya telah menyedot perhatian banyak orang. Tak kurang dari 600 ribu penonton telah menyaksikan video klip nya di youtube.
Lagu yang diciptakan tahun 2015 menggambarkan kegeraman hati seorang istri dan anak pada sosok bapak yang berlaku dzalim. Lagu yang penuh caci maki ini tak lebih hanya menggambarkan kehidupan keluarga JAHILIYAH di era modern. Mengapa saya sebut JAHILIYAH (kebodohan) karena menunjukan tidak pahaman atas hak dan kewajiban masing - masing anggota keluarga.
Keluarga JAHILIYAH sudah rusak dari dasar Pembentukan nya. Adapun dasar pembentukan keluarga yang diinginkan Allah SWT adalah dasar akidah dan ibadah.
Allah Swt berfirman :
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Lukman : 13)
Inilah dasar keluarga yang di contohnya oleh Allah Swt melalui kisah Luqman al-Hakim. Maka sebelum keluarga terbentuk, calon orang suami dan istri harus sudah membereskan persoalan ini. Pondasi yang kuat merupakan dasar bangunan yang kokoh, indah dan megah.
Keluarga JAHILIYAH tidak memahami standar pengaturan keluarga. Sedangkan keluarga Islam berpatokan pada fiqih Islam untuk menjaga agar tetap pada jalan takwa.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-Tahrim : 6)
Keluarga JAHILIYAH absen dari sikap saling menolong dan menasihati dalam kebenaran. Sedangkan keluarga Islam menjadikan tiap anggota keluarga saling menolong dan menjaga amal shalih.
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At-Taubah : 71)
Islam telah menjadikan keluarga sebagai institusi utama pembentukan generasi. Bisa jadi di negeri ini sudah banyak "Lelaki Kardus" yang membentuk "Keluarga Kardus" dan "Generasi Kardus". Semoga kita dapat memperbaiki kondisi ini dengan terus melakukan perbaikan diri dan aktivitas dakwah.
Saudara mu Ilman Silanas.

No comments:

Post a Comment