Sekitar 70,8% permukaan Bumi ditutupi oleh air, dan terdapat banyak landas benua di bawah permukaan laut. Luas permukaan Bumi yang ditutupi oleh air setara dengan 361,132 km2. Permukaan Bumi yang terendam memiliki bentang pegunungan, termasuk rangkaian punggung tengah samudra dan gunung api bawah laut,bentang lainnya adalah paling laut, lembah bawah laut, dataran tinggi samudera, dan daratan abisal.
Peneliti dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) Department of Marine Chemistry and Geochemistry Amerika Serikat mulai menghitung volume dan kedalaman air laut melalui satelit. Dan hasilnya menurut Matthew Charette adalah bahwa volume air laut kira-kira sebanding dengan lima kali air laut di teluk Meksiko atau lima ratus kali lebih banyak dari Great Lakes. Bila dikalkulasi volume air laut adalah 97,39 % dari total air yang ada di muka bumi sejumlah 1.384.000.000 km3. Jumlah yang sangat luar biasa.
Sekarang bayangkan jika seluruh air laut tersebut adalah tinta. Lalu seluruh tinta tersebut kita gunakan untuk menulis berbagai macam ilmu, penelitian, konsep, cerita, sejarah, teori, sastra, dll. Maka niscaya ilmu seluruh manusia akan habis ditulis sebelum air laut itu habis.
Berbeda dengan ilmu Allah Swt. Al-Quran menggambarkan dengan sangat apik dan membuat manusia yang membacanya tertunduk dan menyadari betapa bodoh dirinya.
Allah Swt berfirman :
وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Luqman : 27)
Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa seandainya semua pepohonan yang ada di bumi dijadikan pena dan lautannya dijadikan tintanya, lalu Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan melakukan anu dan sesungguhnya Aku akan melakukan anu," niscaya habislah lautan itu dan patahlah semua penanya.
Qatadah mengatakan bahwa orang-orang musyrik pernah mengatakan, "Sesungguhnya kalam Allah ini pasti akan ada habisnya dalam waktu dekat." Maka Allah menurunkan firman-Nya: Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena. (Luqman: 27) Yakni sekiranya pepohonan yang ada di bumi dijadikan pena dan tintanya adalah lautannya ditambah dengan tujuh lautan lagi yang semisal, niscaya tidak akan habis-habisnya keajaiban Tuhanku, hikmah-hikmah-Nya, ciptaan-Nya, dan ilmu-Nya.
Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan, sesungguhnya perumpamaan ilmu semua hamba Allah dibandingkan dengan ilmu Allah sama dengan setetes air dibandingkan dengan semua lautan yang ada.
Ilmu kita hanya setetes air dari jutaan kubik air laut. Sepintar apa pun manusia masih banyak hal yang tidak ia ketahui. Imam Syafi'i berkata :
“Setiap bertambah ilmuku, maka semakin bertambah aku tahu akan kebodohanku."
Laut memberikan pelajaran berharga tentang ilmu dan kesombongan. Terkadang manusia sombong dengan ilmu yang dimiliki, merasa paling pintar dan banyak melecehkan orang lain. Ilmu menjadi fitnah bagi mereka yang tak menyadari kedudukan dirinya di hadapan Allah SWT.
Rasul bersabda :
“Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk mendebat orang bodoh, atau berbangga di depan ulama, atau mencari perhatian manusia kepadanya, maka dia di neraka."(HR. Ibnu Majah No. 253. At Tirmidzi No. 2654)
“Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk mendebat orang bodoh, atau berbangga di depan ulama, atau mencari perhatian manusia kepadanya, maka dia di neraka."(HR. Ibnu Majah No. 253. At Tirmidzi No. 2654)
Berekreasi ke Laut jangan hanya bertujuan untuk melihat keindahan nya saja. Tapi lihat apa yang ingin Allah Swt ajarkan kepada kita. Dan laut adalah tanda akan kebesaran dan ilmu Allah Swt yang terpampang nyata.
Saudara mu Ilman Silanas
No comments:
Post a Comment