Sunday, November 1, 2015

PENGOBATAN MANDIRI : ALERGI


Hasil gambar untuk alergi
Oleh : Ilman Silanas, M.Kes.,Apt
 (Apoteker RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung)

Mengenal Alergi 

Alergi dapat diartikan sebagai reaksi tubuh ang berlebihan atas alergen (pemicu alergi) yang masuk pada sistem tubuh manusia. Gejala alergi dapat berupa kulit gatal dan merah, bersin-bersin, mata berair, serta hidung meler. Gejala alergi berbeda pada setiap orang.

Reaksi alergi memiliki tingkatan yang bervariasi, mulai dari reaksi alergi ringan hingga mengancam jiwa. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat pemicu alergi yang biasa terpapar pada manusia antara lain debu, serbuk sari, obat, makanan, gigitan serangga, rambut binatang, virus atau bakteri. Reaksi alergi bersifat individual artinya bisa jadi seseorang alergi pada debu tapi tidak pada orang lain.

Hal yang perlu diwaspadai adalah gejala reaksi alergi berat yang dapat mengancam jiwa, biasanya ditandai dengan sesak nafas, hilangnya kesadaran, penurunan denyut jantung, ruam pada area kulit yang luas. Pada kondisi alergi berat pasien harus segera dibawa ke Unit Gawat Darurat untuk ditangani tenaga medis, sedangkan untuk reaksi alergi ringan dapat diobati secara mandiri.

Pengobatan Mandiri

Reaksi alergi ringan dapat diobati dengan obat yang mengandung Cetirizin dan Loratadin.

1.    Cetirizine

Cetirizin tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Pada bentuk sediaan tablet terdapat dua kekuatan yaitu 10 mg  dan 5 mg. Adapun bentuk sediaan sirup hanya tersedia kekuatan sediaan 5 mg/5 ml.
Dosis penggunaan untuk dewasa dan anak lebih dari 12 tahun adalah 10 mg per hari. Dosis untuk anak 6- 12 tahun adalah 5 mg dua kali perhari. Dosis untuk anak kurang dari 6 tahun harus ditetapkan oleh dokter.

Hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan Cetirizine adalah :
a.   Tidak boleh digunakan oleh wanita menyusui. Wanita hamil dan anak kurang dari 6 tahun harus berdasarkan rekomendasi dokter.
b.    Penggunaan bersamaan dengan alkohol dan obat yang bekerja menekan susunan saraf pusat akan meningkatkan efek kantuk.
c.      Pada penderita kerusakan hati dan ginjal harus dibawah pengawasan dokter
d.      Pada usia lanjut akan meningkatkan efek samping

2.      Loratadine

Loratadine tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Pada bentuk sediaan tablet terdapat dua kekuatan yaitu 10 mg  dan 5 mg. Adapun bentuk sediaan sirup hanya tersedia kekuatan sediaan 5 mg/5 ml.

Dosis penggunaan untuk dewasa dan anak lebih dari 12 tahun adalah 10 mg per hari. Dosis untuk anak 6- 12 tahun adalah 5 mg dua kali per hari. Dosis untuk anak 2- 6 tahun 5 mg per hari. Dosis untuk kurang dari 2 tahun harus ditetapkan oleh dokter.

Hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan Loratadine adalah :
a.       Tidak boleh digunakan pada pasien dengan riwayat alergi pada obat Loratadine
b.      Pada penderita kerusakan hati dan ginjal harus dibawah pengawasan dokter
c.       Pada usia lanjut akan meningkatkan efek samping 
d.     Wanita menyusui tidak dianjurkan menggunakan loratadine karena obat akan dieliminasi pada air susu.

Reaksi alergi yang timbul pada kulit dapat diatasi dengan menggunakan krim yang mengandung Hidrokortison. Ruam kecil bisa diatasi dengan kompres dingin atau es untuk mengurangi gatal.


No comments:

Post a Comment