Imam Muslim telah meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Mas’ud
ra., ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
"Tidak akan masuk surga orang yang di
dalam hatinya terdapat kesombongan, sekalipun hanya sebesar biji sawi. Seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, ada
seorang lelaki yang menyukai pakaian yang bagus dan sandal yang bagus?.” Rasulullah
bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan Allah mencintai keindahan.
Sombong adalah menolak kebenaran dan menyepelekan manusia.”
Sombong (takabur) memiliki dua karakter
utama, yaitu bathr al-haq (menolak dan membantah kebenaran dari orang
yang mengatakan nya) dan ghamtu an-naas (meremehkan dan menyepelekan
manusia). Letak kesombongan ada di dalam hati.
Sebagaimana firman Allâh SWT :
إِنْ فِي صُدُورِهِمْ
إِلَّا كِبْرٌ
“Tidak ada dalam dada (hati) mereka melainkan
hanyalah (keinginan akan) kebesaran” (QS. Ghafir : 56)
Sombong adalah sifat yang diharamkan.
Setiap muslim yang memiliki kesombongan berdosa di hadapan Allâh.
Dalil-dalil yang menunjukkan keharaman
sifat sombong adalah sebagai berikut :
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "maukah
kalian kutunjukkan penghuni surga? Yaitu setiap orang lemah dan tertindas, dan
sekiranya ia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah mengabulkannya, dan
penghuni neraka adalah setiap orang yang berhati keras dan menentang kebenaran
lagi sombong." (Riwayat
Bukhari)
Ancaman Allâh dalam Hadits diatas menunjukan larangan yang
bersifat jazm (tegas) sehingga hukum yang muncul adalah keharaman.
Semua orang kafir adalah sombong, akan
tetapi seorang muslim bisa jadi memiliki sifat tersebut. Orang kafir yang dapat
melepaskan kesombongan nya dapat dengan mudah menerima hidayah Islam.
Orang muslim yang melepaskan kesombongan dapat dengan mudah memahami
agama ini dan menjalin ukhuwwah.
Kesombongan menjadi alasan utama mengapa
Iblis dilaknat oleh Allah
(وَإِذْ قُلْنَا
لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ
وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ)
“Dan ingatlah
ketika Kami berfirman kepada para malaikat : “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka
sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan ia adalah termasuk
golongan orang-orang kafir” (QS. Al-Baqarah : 34)
Salah satu cara untuk menghilangkan
sifat sombong adalah menghadirkan Tawadlu. Sikap inilah yang merupakan sikap
terpuji, yang merupakan salah satu sifat ‘ibaadur Rahman yang
Allah terangkan dalam firman-Nya,
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ
الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ
قَالُوا سَلَامًا
“Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih
adalah orang-orang yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati
(tawadhu) dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata
yang baik. (QS. Al Furqaan: 63)
Diriwayatkan dari Iyadh bin Himar radhiyallahu
‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda,
وَإِنَّ
اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى
أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar
kalian bersikap rendah hati hingga tidak seorang pun yang bangga atas yang
lain dan tidak ada yang berbuat aniaya terhadap yang lain (HR Muslim)
Termasuk buah dari lmu yang paling agung
adalah sikap tawadhu’. Tawadhu’ adalah ketundukan secara total terhadap
kebenaran, dan tunduk terhadap perintah Allah dan rasul-Nya dengan melaksanakan
perintah dan menjauhi larangan disertai sikap tawdahu’ terhadap manusia dengan
bersikap merenadahkan hati, memperhatikan mereka baik yang tua maupun muda, dan
memuliakan mereka. Kebalikannya adalah sikap sombong yaitu menolak kebenaran
dan rendahkan manusia. (Bahjatu Qulubil Abrar, hal 110)
Maka memelihara sifat sombong sama saja dengan mewarisi sifat
Iblis. Sombong hanya akan menghasilkan sifat membangkang pada aturan Allah. Upayakan
dalam diri kita tumbuh sifat Tawadlu sehingga setiap langkah kita selalu sesuai
dengan Syariat dan terjalin hubungan baik antara sesama makhluk.
Saudara mu Ilman Silanas
No comments:
Post a Comment