Oleh : apt. Ilman Silanas, M.Kes., M.Farm.Klin
Masyarakat Indonesia masih menjadikan obat tradisional sebagai pilihan untuk mengobati berbagai macam keluhan penyakit. Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan 75,6% masyarakat menggunakan obat tradisional. Sementara itu, menurut data dari Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan dan Produk Kesehatan Indonesia (APSKI) pada tahun 2019, pangsa pasar herbal dari seluruh pasar produk kesehatan mencapai sekitar 35%.
Pasar obat tradisional di Indonesia terus mengalami peningkatan. Dari data Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan kementrian Kesehatan RI, pada tahun 2006 pasar obat herbal mencapai Rp 5 triliun. Di tahun 2007 dan 2008, pasar obat herbal menjadi Rp.6 triliun dan Rp 7,2 triliun secara berurutan. Pada tahun 2012, pasar obat herbal mencapai Rp 13,2 triliun dengan nilai dalam negeri sebesar Rp12,1 triliun dan ekspor sebesar Rp 1,1 triliun. Pasar obat herbal tersebut meliputi Jamu, obat herbal, minuman herbal, spa dan aroma terapi.¹
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan obat tradisional yang tidak tepat dapat menyebabkan keracunan dan efek samping yang serius. Berikut adalah beberapa laporan keracunan dan efek samping akibat salah penggunaan obat tradisional :
1. Ginkgo Biloba
Herbal ini digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan memperbaiki fungsi otak. Dosis maksimum ekstrak yang dianjurkan adalah 240 mg/hari. Namun, konsumsi ginkgo biloba dalam jumlah besar dapat menyebabkan keracunan dan efek samping seperti sakit kepala, pusing, dan mual.²
2. Ephedra
Herbal ini digunakan untuk meningkatkan energi, mengurangi nafsu makan, mengatasi asam dan pilek. Dosis maksimum ephedra adalah 10 g. Namun, ephedra dapat menyebabkan keracunan dan efek samping seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.³
3. Kava
Herbal ini digunakan untuk mengurangi kecemasan dan memperbaiki kualitas tidur. Namun, penggunaan kava dalam jangka panjang dapat menyebabkan keracunan dan efek samping seperti kerusakan hati dan gangguan mental.⁴
4. Black Cohosh
Herbal ini digunakan untuk mengatasi gejala menopause seperti hot flashes dan insomnia. Namun, penggunaan black cohosh dalam jangka panjang dapat menyebabkan keracunan dan efek samping seperti kerusakan hati dan gangguan perut.⁵
5. St. John's Wort
Herbal ini digunakan untuk mengatasi depresi dan kecemasan. Namun, penggunaan St. John's Wort dalam kombinasi dengan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan keracunan dan efek samping seperti sakit kepala, mual, dan gangguan perut.⁶
Berikut adalah tips untuk penggunaan herbal secara tepat yang dapat membantu Anda memilih dan menggunakan herbal secara aman dan efektif :
1. Periksa Kelayakan Herbal
Sebelum menggunakan herbal, pastikan untuk memeriksa kelayakannya terlebih dahulu. Pastikan herbal yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan telah teruji kelayakannya.
2. Sesuaikan Dosis
Sesuaikan dosis herbal yang digunakan dengan kondisi tubuh Anda. Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit, sehingga dapat memperburuk kondisi kesehatan Anda.
3. Perhatikan Cara Penggunaan
Pastikan untuk membaca instruksi penggunaan herbal dengan teliti. Beberapa herbal harus diminum dengan air, sementara yang lain harus diaplikasikan secara topikal.
4. Konsultasikan dengan Apoteker atau Dokter
Sebelum menggunakan herbal, konsultasikan terlebih dahulu dengan apoteker atau dokter. Mereka dapat membantu Anda memilih herbal yang tepat untuk kondisi kesehatan Anda.
5. Perhatikan Efek Samping
Beberapa herbal dapat menyebabkan efek samping tertentu. Pastikan untuk memperhatikan efek samping yang mungkin terjadi dan jika Anda merasakan gejala yang tidak diinginkan, segera hentikan penggunaannya.
6. Jangan Gunakan Herbal Sebagai Pengganti Obat Resep
Herbal tidak boleh digunakan sebagai pengganti obat resep yang diresepkan oleh dokter. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang memerlukan pengobatan, pastikan untuk mengikuti arahan dokter.
7. Simpan dengan Benar
Simpan herbal dengan benar, di tempat yang sejuk dan kering. Pastikan untuk menyimpannya jauh dari jangkauan anak-anak.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memilih dan menggunakan herbal dengan tepat, sehingga dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan Anda secara alami.
Pustaka :
1.https://farmasi.ui.ac.id/2018/12/perkembangan-bahan-baku-obat-tradisional-di-indonesia-terus-meningkat/
2. Nguyen T, Alzahrani T. Ginkgo Biloba. [Updated 2022 Jul 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-.
3. Zheng Q, Mu X, Pan S, Luan R, Zhao P. Ephedrae herba: A comprehensive review of its traditional uses, phytochemistry, pharmacology, and toxicology. J Ethnopharmacol. 2023 May 10;307:116153. doi: 10.1016/j.jep.2023.116153. Epub 2023 Jan 11. PMID: 36641108.
4. Fu PP, Xia Q, Guo L, Yu H, Chan PC. Toxicity of kava kava. J Environ Sci Health C Environ Carcinog Ecotoxicol Rev. 2008 Jan-Mar;26(1):89-112. doi: 10.1080/10590500801907407. PMID: 18322868; PMCID: PMC5868963.
5. Wobser RW, Takov V. Black Cohosh. [Updated 2022 Nov 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-.
6. Soleymani S, Bahramsoltani R, Rahimi R, Abdollahi M. Clinical risks of St John's Wort (Hypericum perforatum) co-administration. Expert Opin Drug Metab Toxicol. 2017 Oct;13(10):1047-1062. doi: 10.1080/17425255.2017.1378342. Epub 2017 Sep 13. PMID: 28885074.
No comments:
Post a Comment