Oleh :
Ilman Silanas, Apt.,M.Kes
(Apoteker RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung)
Sefazolin merupakan antibiotik golongan Sefalosporin generasi pertama.
Sefazolin lebih aktif pada bakteri gram positif. Mekanisme kerja antibiotik ini
adalah dengan menghambat sistensis dinding sel yang membuat sel bakteri lisis
sehingga menyebabkan kematian bakteri. Sefazolin memililiki sifat bakterisida.
Dalam standar penggunaan antibiotik, sefazolin sebagai antibiotik profilaksis tindakan
operasi yang diberikan 30-60 menit sebelum insisi. Sefazolin dalam bentuk garam
natrium tersedia dalam sediaan 500 mg, 1000 mg, dan 2000 mg.
Administrasi intramuscular, rekonstitusi sediaan dengan pelarut air
steril untuk injeksi, volume pelarutan mengikuti tabel dibawah ini
Ukuran
Vial
|
Volume
Pelarut
|
Volume
Larutan yang terbentuk
|
Konsentrasi
Larutan
|
500 mg
|
2 mL
|
2,2 mL
|
225
mg/mL
|
1 gram
|
2,5 mL
|
3 mL
|
330
mg/mL
|
Administrasi injeksi intravena, rekonstitusi sediaan dengan pelarut
air steril untuk injeksi dengan volume 5 mL.
Administasi infus intravena, larutkan sediaan dalam 50- 100 mL pelarut
yang cocok. pH larutan yang terbentuk
adalah 4,5- 6.
Osmolalitas larutan sefazolin dengan konsentrasi 225 mg/mL adalah
636 mOsm/kg. Osmolalitas larutan sefazolin 1 gram dan 2 gram dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Pelarut
|
Osmolalitas
(mOsm/Kg)
|
|
50 mL
|
100 mL
|
|
1 gram
|
||
Dextrose
5 %
|
321
|
291
|
Natrium
Klorida 0,9%
|
344
|
317
|
2 gram
|
||
Dextrose
5 %
|
379
|
324
|
Natrium
Klorida 0,9%
|
406
|
351
|
Robinson et al, merekomendasikan konsentrasi maksimum
sefazolin untuk mencapai osmolalitas yang baik untuk pemberian peripheral
infus.
Pelarut
|
Konsentrasi
Maksimal
(mg/mL)
|
Osmolalitas
(mOsm/Kg)
|
Dextrose
5 %
|
77
|
507
|
Natrium
Klorida 0,9 %
|
69
|
494
|
Air
Steril untuk Injeksi
|
138
|
404
|
Kadar natrium pada
setiap gram Natrium Sefazolin adalah 48 mg atau 2 mEq.
Stabilitas
Sediaan sefazolin dalam bentuk serbuk steril dalam vial harus
disimpan pada suhu ruangan terkondisikan. Larutan hasil pelarutan akan berwarna
kuning muda atau kuning. Sediaan serbuk ataupun larutan harus dihindarkan dari
paparan cahaya matahari langsung.
Natrium Sefazolin 250 mg/mL dalam air steril untuk injeksi
menunjukan adanya penurunan kadar kurang dari 3 % dalam 14 hari pada suhu 5oC.
Penurunan kadar hingga 8-10 % terjadi dalam 4 hari dalam suhu penyimpanan 25oC. Produsen menyarankan larutan Sefazolin
sebaiknya tidak digunakan setelah 24 jam pelarutan pada suhu ruangan dan 10
hari dalam suhu lemari pendingin. Rekomendasi ini dimaksudkan untuk mengurangi
potensi pertumbuhan mikroorganisme dan meminimalisir perubahan warna dan pH.
Penempatan larutan sefazolin dalam lemari pendingin akan menghasilkan kristal.
Kristal Natrium Sefazolin dapat dilarutkan kembali dengan
penghangatan dengan tangan atau dengan mencelupkan dalam water bath dalam suhu
35oC selama 2 menit. Pelarut untuk Injeksi intramuscular Natrium
Sefazolin disarankan adalah air steril untuk injeksi.
Pengaruh pH, Larutan stabil pada pH 4,5- 8,5. Lebih dari 8,5 akan
terjadi hidrolisis dan bila kurang dari 4,5 akan terbentuk endapan yang sulit
larut. Natrium sefazolin dalam larutan yang mengandung dekstrosa, Fruktosa,
Dextran 40 atau 70, Manitol, Sorbitol atau Gliserol pada konsentrasi lebih dari
15% stabil pada pH 5-6,5. Pada larutan Netral dan basa, degradasi akan
dipercepat oleh kandungan karbohidrat dan alkohol.
Sefazolin dalam alat suntik. Hasil uji 5 mL Natrium Sefazolin 50
mg/mL dalam Natrium Klorida 0,9 % yang ditempatkan dalam alat suntik yang
terbuat dari Polipropilen, disimpan pada suhu 23oC dan 5oC.
Pada suhu 23oC mengalami penurunan kadar 10% setelah 12 hari
penyimpanan. Sedangkan pada suhu 5oC terjadi penurunan kadar 3%
setelah 22 hari.
Sefazolin dan Central Venous Catheter. Natrium
Sefazolin 5 mg/mL dalam dekstrosa 5%
kompatibel dengan Arrowg+ard Blue Plus (Arrow International) triple lumen
central catheter.
Kompatibilitas
Suatu pelarut atau zat tambahan dinyatakan kompatibel bila memenuhi
kriteria berikut ini :
1. Secara fisik atau kompatibilitas visual pada
larutan dilaporkan tidak terlihat atau tidak terdeteksi adanya pembentukan
partikulat, kekeruhan, endapan, perubahan warna, atau munculnya gas.
2. Stabilitas komponen-komponen yang bercampur
setidak nya selama 24 jam pada sebuah campuran yang berada pada kondisi
tertentu dilaporkan hanya mengalami penurunan kadar kurang dari sama dengan 10
%.
Suatu pelarut atau zat tambahan dinyatakan inkompatibel bila
memenuhi kriteria berikut ini :
1. Secara fisik atau kompatibilitas visual
pada larutan dilaporkan terlihat atau terdeteksi adanya pembentukan partikulat,
kekeruhan, endapan, perubahan warna, atau munculnya gas.
2. Terjadi penurunan kadar lebih dari 10 %
pada satu atau lebih komponen dalam 24 jam atau kurang dari 24 jam pada kondisi
tertentu.
Bila pada uji coba tidak didapat hasil yang cocok dengan kriteria-kriteria
diatas maka tidak dapat masuk dalam dua kriteria tersebut, maka zat tambahan
yang dicampurkan akan diberi tanda tanya (?)
Kompatibilitas Sefazolin dengan Pelarut
No
|
Pelarut
|
Kompatibilitas
|
1
|
Dekstrosa 5 %
|
Kompatibel
|
2
|
NaCl 0,9%
|
Kompatibel
|
3
|
Asam Amino 4,25 %, Dextrose 25 %
|
Kompatibel
|
4
|
Dextrose 5 % dalam Ringer Lactat
|
Kompatibel
|
5
|
Ionosol B dalam Dextrose 5 %
|
Kompatibel
|
6
|
Normosol M dalam Dextrose 5 %
|
Kompatibel
|
7
|
Plasma-Lyte dalam Dextrose 5 %
|
Kompatibel
|
8
|
Nutrisi Parenteral
|
Kompatibel
|
Kompatibilitas Sefazolin
dengan Zat Tambahan
No
|
Zat Tambahan
|
Pelarut
|
Keterangan
|
Kompatibilitas
|
1
|
Amikasin Sulfat
|
D5, NS
|
Potensi keduanya bertahan selama 8 jam
pada suhu 25oC. Larutan keruh setelah 24 jam
|
Inkompatibel
|
2
|
Atrakurium Besilat
|
D5
|
Atrakurium merupakan senyawa yang tidak
stabil dan mudah terbentuk endapan
|
Inkompatibel
|
3
|
Cimetidin
|
D5
|
Larutan menjadi keruh dalam 24 jam pada suhu
kamar
|
Inkompatibel
|
D5, NS
|
Kompatibel
|
|||
4
|
Klindamisin Fosfat
|
D5
|
Kompatibel
|
|
NS
|
Kompatibel
|
|||
5
|
Klindamisin Fosfat dan Gentamisin
Sulfat
|
D5
|
10 % kadar sefazolin hilang dalam waktu
4 jam pada suhu 25oC. Potensi Klindamisin dan Gentamisin bertahan
hingga 24 jam
|
Inkompatibel
|
NS
|
10 % kadar sefazolin hilang dalam waktu
12 jam pada suhu 25oC. Potensi Klindamisin dan Gentamisin bertahan
hingga 24 jam
|
Inkompatibel
|
||
6
|
Famotidine
|
D5
|
Kompatibel
|
|
7
|
Flukonazole
|
D5
|
Kompatibel
|
|
8
|
Linezolid
|
Ditambahkan dalam kontainer infus
Linezolid
|
Kompatibel
|
|
9
|
Metronidazole
|
Ditambahkan dalam kontainer infus Metronidazol
|
Kompatibel
|
|
10
|
Ranitidine
|
D5
|
Terjadi perubahan warna selama 24 jam
pada suhu dibawah cahaya Fluoresen
|
?
|
D5
|
Raditidin hanya stabil dalam 6 jam pada
suhu 25oC
|
Inkompatibel
|
Kompatibilitas Sefazolin
dengan zat tambahan dalam Syringe
No
|
Zat
Tambahan
|
Keterangan
|
Kompatibilitas
|
1
|
Asam Askorbat
|
Endapan terbentuk dalam 3 menit pada
suhu 32 oC
|
Inkompatibel
|
2
|
Cimetidine
|
Langsung timbul endapan
|
Inkompatibel
|
3
|
Dimenhidrinat
|
Larutan jernih
|
Kompatibel
|
4
|
Heparin Sodium
|
Kompatibel
|
|
5
|
Hidromorfon HCl
|
Terbentuk endapan (bila konsentrasi
Sefazolin > 200 mg/mL)
|
Inkompatibel
|
6
|
Lidokain
|
Timbul endapan dalam 3-4 jam pada suhu
4 oC
|
Inkompatibel
|
7
|
Pantoprazole Sodium
|
Langsung timbul endapan
|
Inkompatibel
|
8
|
Vitamin B kompleks dengan Vitamin C
|
Timbul endapan
|
Inkompatibel
|
Kompatibilitas Sefazolin
dengan zat lain melalui Injeksi Y-Site (Campuran 1 : 1)
No
|
Zat
Tambahan
|
Pelarut
|
Keterangan
|
Kompatibilitas
|
1
|
Asiklovir Sodium
|
D5
|
Kompatibel
|
|
2
|
Allopurinol Sodium
|
NS
|
Kompatibel
|
|
3
|
Amiodaron
|
D5
|
Terbentuk Endapan
|
Inkompatibel
|
NS
|
Kompatibel
|
|||
4
|
Atrakurium Besilat
|
D5
|
Kompatibel
|
|
5
|
Aztreonam
|
D5
|
Kompatibel
|
|
6
|
Kalsium Glukonas
|
D5, NS
|
Kompatibel
|
|
7
|
Deksmetomidine HCl
|
NS
|
Kompatibel
|
|
8
|
Flukonazol
|
Dicampur dalam kontainer Flukonazol
|
Kompatibel
|
|
9
|
Heparin Sodium
|
NS,D5
|
Kompatibel
|
|
10
|
Hidroksietil Starcth dalam larutan ringer
laktat
|
Sefazolin dilarutkan dalam NS
|
Kompatibel
|
|
11
|
Hidroksietil Starcth dalam larutan Natrium
Klorida 0,9%
|
Sefazolin dilarutkan dalam NS
|
Terbentuk endapan putih pada Y-Site
|
Inkompatibel
|
12
|
Insulin
|
Insulin dilarutkan dalam D5, Sefazolin
dalam NS
|
Kompatibel
|
|
13
|
Lidokain HCl
|
D5, NS
|
Kompatibel
|
|
14
|
Linezolid
|
Sefazolin dilarutkan dalam D5
|
Kompatibel
|
|
15
|
Magnesium Sulfat
|
D5
|
Kompatibel
|
|
16
|
Midazolam HCl
|
D5
|
Kompatibel
|
|
17
|
Milrinon Laktat
|
D5
|
Kompatibel
|
|
18
|
Mofin Sulfat
|
D5
|
Kompatibel
|
|
19
|
Multivitamin
|
D5
|
Kompatibel
|
|
20
|
Nicardipin HCl
|
D5
|
Kompatibel
|
|
21
|
Ondansentron
|
D5, NS
|
Kompatibel
|
|
22
|
Profopol
|
Sefazolin dilarutkan dalam D5
|
Kompatibel
|
|
23
|
Ranitidine HCl
|
NS
|
Kompatibel
|
|
24
|
Vankomisin HCl
|
Penjelasan di bawah
|
||
25
|
Vecuronium Bromide
|
D5
|
Kompatibel
|
|
26
|
Vitamin B Kompleks dengan Vitamin C
|
D5
|
Kompatibel
|
|
27
|
Warfarin Sodium
|
Warfarin dilarutkan dalam WFI,
Sefazolin dilarutkan dalam D5
|
Kompatibel
|
Vankomisin
Kompatibilitas Vankomisin dan Sefazolin dalam pemberian melalui
Y-Site tergantung pada konsentrasi keduanya. Vankomisin HCl memiliki pH yang
rendah hal ini menyebabkan adanya variasi kompatibilitas bila dicampur dengan
obat yang memiliki pH netral atau cenderung basa seperti golongan Sefalosporin
dan Penisilin. Kompatibilitas campuran tergantung pada konsentrasi kedua zat, jenis
pelarut, pH larutan yang terbentuk, dan kesempurnaan pencampuran saat
pemberian. Kombinasi akan kompatibel bila tercampur dengan baik, akan tetapi
bila tidak tercampur dengan baik akan menghasilkan endapan. Jika memang
diperlukan pemberian Vankomisin dan Sefazolin secara bersamaan pastikan
konsentrasi keduanya tepat, filter in-line dapat menjadi dijadikan
sebagai pengaman terakhir.
Kombinasi yang baik
dalam pemberian Vankomisin dan Sefazolin melalui Y-Site :
1. Vankomisin 20mg/mL dalam D5 + Sefazolin 1
mg/mL dalam D5
2. Vankomisin 2 mg/mL dalam D5 + Sefazolin 200 mg/mL dalam
D5 atau NS
3. Vankomisin 2mg/mL dalam D5 + Sefazolin 1 mg/mL dalam D5
4. Vankomisin 2 mg/mL dalam D5 + Sefazolin
10 mg/mL dalam D5.
Sumber :
Trisel , Lawrence A (2009),
Handbook on Injectable Drugs 15th Edition, American Society
of Health System Pharmacist.
No comments:
Post a Comment