Beth Bolt, RPh
(Clinical Pharmacist
and medical editor residing in Northern California.)
Published
Online: Wednesday, July 20,
2016
Diterjemahkan
oleh :
Ilman
Silanas, Apt.,M.Kes
(Apoteker
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung)
Mikroorganisme terdapat dimana-mana, tanah, udara dan air, termasuk pada tubuh kita. Dalam standar higienitas modern mikroba dianggap sebagai hal yang buruk. Maka kita mempersenjatai diri kita dengan sabun, dan peralatan antiseptik lainnya untuk mencegah tindakan “buruk” mikroba pada tubuh kita.
Ketika
kita mendengar kata bakteri maka pikiran kita langsung menyimpulkan bahwa hal
tersebut akan membuat kita sakit. Sejak ditemukan penisilin pada tahun 1920 perkembangan
agen pembunuh bakteri terus berkembang, penemuan antibiotik terbukti dapat menyelamatkan jutaan nyawa. Pada
perspektif lain, walaupun beberapa bakteri terbukti berbahaya bagi kesehatan,
ternyata banyak bakteri yang berperan penting dalam kehidupan.
Penelitian
tentang mikrobiom (jutaan bakteri probiotik yang hidup dalam tubuh manusia)
telah banyak dilakukan pada tahun-tahun terakhir ini. Walaupun demikian,
penelitian tentang mikrobiom ini masih pada tahap awal. Mikroba ini membantu
tubuh kita untuk mencerna dan menyerap nutrisi, memproduksi sejumlah vitamin,
melindungi tubuh dari patogen dalam makanan, dan melawan agen pengganggu tubuh
seperti virus influenza dan senyawa karsinogenik.
Mikroba
ini terdapat dalam jumlah yang sangat besar dalam tubuh manusia, mereka
merupakan mikrobiota tubuh manusia, keberadaan mereka telah banyak mempengaruhi
fungsi tubuh, termasuk dalam urusan mengontrol kode genetik dengan cara
stimulasi atau menghambat ekspresi beberapa gen. Pada beberapa penelitian sudah
dapat dipastikan adanya hubungan antara mikrobiota lambung dengan obesitas,
penelitian pada mencit menunjukkan beberapa aktivitas mikroba berdampak pada
tingkah laku dan absorpsi makanan.
Usia,
status kesehatan, kebersihan dan pola makan mempengaruhi keseimbangan mikroba.
Sebagian obat-obatan seperti antibiotik dapat membunuh mikroba “baik” . Ketika
hal ini terjadi, anda pasti ingin segera memulihkan mikroba “baik” secara cepat
untuk melindungi kesehatan anda.
Apa
itu Probiotik ?
Probiotik adalah makanan atau suplemen yang berisi mikroorganisme hidup yang dapat kita konsumsi dengan tujuan mendapatkan manfaat kesehatan. Probiotik dapat berperan dalam meningkatkan fungsi pencernaan dan imunitas. Probiotik pun disebut-sebut berpotensi dapat mengobati beberapa kondisi seperti obesitas, masalah gigi, dan diabetes. Akan tetapi, walaupun terdapat bukti yang menunjukkan manfaat probiotik pada kesehatan, ternyata masih banyak yang belum diketahui terkait apa dan bagaimana produk probiotik yang beredar dapat meningkatkan derajat kesehatan. Hampir seluruh probiotik mengandung bakteri dari kelompok Lactobacillus dan Bifidobacterium. Pada tiap kelompok terdapat banyak spesies, dan dari tiap spesies terdapat banyak strain. Bakteri jenis lain dapat berfungsi sebagai probiotik, begitu pula dengan ragi seperti Saccharomyces boulardii.
Apakah Probiotik Efektif ?
Masih
ada area-area dimana kita tidak mengetahui tentang efektivitas probiotik :
seperti tipe bakteri apa yang terbaik, berapa dosis ideal, berapa lama terapi
yang optimal, dan kelompok populasi mana yang akan mendapatkan manfaat yang
lebih besar ?. Penelitian telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi probiotik akan
membantu dalam mencegah terjadinya diare akibat antibiotik dan diare karena perjalanan
(traveler’s diarrhea). Probiotik pun berpengaruh singkat pada gangguan
perut yang merupakan gejala flu seperti diare ataupun masalah pencernaan, yaitu
hanya satu hari saja. Suplemen probiotik membantu dalam mengatasi gejala
iritasi usus, dan sangat berguna saat dijadikan terapi tambahan dalam mengobati
diare karena Clostridium difficile, ulcerative colitis atau bacterial
vaginosis.
Apakah Probiotik Aman ?
Produk
probiotik dijual dalam bentuk suplemen diet atau makanan, regulasi FDA (lembaga
pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat) terkait makanan tidak sama dengan
regulasi untuk obat. Atas dasar ini maka konsumen jangan lantas yakin bahwa
kandungan bakteri suplemen probiotik sesuai dengan yang tertera pada label baik
nama dan jumlah nya. Sebelum menggunakan produk probiotik, adalah lebih baik
bila mendiskusikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker, walaupun pada
umum nya probiotik aman untuk orang sehat, akan tetapi kemungkinan dapat
menimbulkan masalah pada orang sakit atau memiliki masalah imunitas. Bila akan
menggunakan probiotik yang mengandung bakteri, hal yang sangat penting adalah
menjedanya kurang lebih 2 jam setelah meminum antibiotik. Setelah meminum obat
antijamur, tunggu 2 jam sebelum meminum probiotik yang mengandung ragi.
Apa Saja produk probiotik ?
Probiotik
dapat berupa makanan yang mengandung serat terlarut (sejenis nutrisi yang tidak
dapat dicerna yang dapat menjadi promotor pertumbuhan bakteri baik pada usus).
Memakan makanan dengan kadar serat terlarut tinggi akan menjaga bakteri
probiotik tetap “sehat”. Makanan-makanan sehat yang dapat menjadi probiotik
bagi bakteri “baik” pada usus, seperti asparagus, jerusalem artichokes,
chicory root, bawang putih, bawang Bombay, bawang daun, pisang, gandum, dan
kacang polong.
Makanan
yang mengandung kadar serat terlarut dapat kita jumpai pada banyak jenis
makanan seperti buah-buahan, sayuran, seluruh gandum, bekatul, madu, dan
kedelai. Ringkasnya secara umum, selama kita memakan makanan yang bervariasi
yang mencakup buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, gandung, maka anda telah
mendapatkan probiotik yang sangat cukup atau dengan kata lain serat terlarut
akan menjaga bakteri baik tetap sehat.
Makanan
yang menjaga Bakteri Usus
Sangat mungkin untuk menjaga bakteri baik yang ada dalam tubuh kita dengan memodifikasi pola makan. Kita tahu bahwa makanan berserat dapat berfungsi seperti makanan bagi bakteri yang hidup di usus. Saat bakteri kelaparan dalam usus maka mereka akan mencerna lapisan getah/lendir saluran usus besar, adapun bila bakteri mendapatkan makanan dari serat yang kita makan, mereka akan memberikan nutrisi yang dapat menjaga sel-sel yang berada di sepanjang saluran usus.
Gandum,
kacang-kacangan, buah-buahan, sayur-sayuran, dan makanan tinggi serat lainnya
menjadi makanan bergizi bagi bakteri, bakteri baik akan dapat melawan
pertumbuhan bakteri penyebab masalah kesehatan. Jalan lain untuk membangun
mikrobiom yang lebih baik adalah dengan mengkonsumsi makanan yang secara alami
mengandung kadar probiotik tinggi, hal ini lebih baik dibandingkan dengan
mengkonsumsi makanan yang difermentasi dan ditanam secara tidak alami.
Walaupun
sifat nya alami, makanan probiotik tidak bisa disamakan dengan suplemen
probiotik, kandungan nutrisi pada makanan probiotik memiliki nilai tambah yang
lebih baik. Cara alami yang dapat dilakukan untuk mengirim bakteri baik pada
saluran cerna adalah dengan memakan
makanan tefermentasi seperti Yogurt, sauerkraut, kombucga, kefir, dan kimchi.
Makanan probiotik lain yang dapat menjadi alternatif misalnya tempe, miso soup,
beberapa jenis keju, sourdoughs, dan makanan yang diawetkan dengan
fermentasi seperti hasil fermentasi turnips, terung, mentimun, bawang
putih, waluh dan wortel.
Catatan Akhir
Pastikan
membaca label produk dan teliti lebih dahulu. Pilihlah merek yang memiliki
reputasi baik ketika kita akan memilih makanan probiotik atau suplemen
probiotik. Tidak semua makanan dan suplemen memiliki manfaat yang sama, dan
jangan sampai kita menghamburkan uang kita dengan membeli produk yang tidak
bermanfaat bagi kesehatan kita.
Pustaka :
- Foods
to restore your intestinal flora. Scientific American website.
scientificamerican.com/article/foods-to-restore-your-intestinal-flora/.
Accessed May 19, 2016.
- Probiotics:
in depth. National Institutes of Health website.
nccih.nih.gov/health/probiotics/introduction.htm. Accessed May 19, 2016.
- Fiber
supplementation influences phylogenetic structure and functional capacity
of the human intestinal microbiome: follow-up of a randomized controlled
trial. The American Journal of Clinical Nutrition
website.
/ajcn.nutrition.org/content/early/2014/11/12/ajcn.114.092064.abstract. Accessed
May 20, 2016.
- Metabolites
produced by commensal bacteria promote peripheral regulatory T-cell
generation. Nature website.
nature.com/nature/journal/v504/n7480/full/nature12726.html. Accessed May
20, 2016.
- 4
habits for a healthy gut. CNN website. cnn.com/2014/06/18/health/good-gut-bacteria/.
Accessed May 20, 2016.
- Johansson
ME, Gustafsson J K, Holmen-Larsson J, et al. Bacteria penetrate the
normally impenetrable inner colon mucus layer in both murine colitis
models and patients with ulcerative colitis. Gut. 2014;63(2)
281-291. doi: 10.1136/gutjnl-2012-303207.
- My
microbiome and me. Science website.
science.sciencemag.org/content/336/6086/1248.summary. Accessed May 21,
2016.
- Ursell
LK, Metcalf JL, Parfrey LW, Knight R. Defining the human microbiome. Nutr
Rev. 2012;70(suppl 1):S38-S44. doi: 10.1111/j.1753-4887.2012.00493.x.
- Hempel
S, Newberry SJ, Maher AR, et al. Probiotics for the prevention and
treatment of antibiotic-associated diarrhea: a systematic review and
meta-analysis. JAMA. 2012;307(18):1959-1969. doi:
10.1001/jama.2012.3507.
- Goldenberg
JZ, Ma SSY, Saxton JD, et al. Probiotics for the prevention of Clostridium
difficile-associated diarrhea in adults and children. Cochrane
Database Syst Rev. 2013;5(CD006095). doi:
10.1002/14651858.CD006095.pub3.
- Hungin
AP, Mulligan C, Pot B, et al; European Society for Primary Care
Gastroenterology. Systematic review: probiotics in the management of lower
gastrointestinal symptoms in clinical practice—an evidence-based
international guide. Aliment Pharmacol Ther.
2013;38(8):864-886. doi: 10.1111/apt.12460.
- Moayyedi
P, Ford AC, Talley NJ, et al. The efficacy of probiotics in the treatment
of irritable bowel syndrome: a systematic review. Gut. 2010;59(3):325-332.
doi: 10.1136/gut.2008.167270.
- Hoveyda
N, Heneghan C, Mahtani KR, Perera R, Roberts N, Glasziou P. A systematic
review and meta-analysis: probiotics in the treatment of irritable bowel
syndrome. BMC Gastroenterol. 2009;9:15. doi:
10.1186/1471-230X-9-15.
- Kristensen
NB, Bryrup T, Allin KH, Nielsen T, Hansen TH, Pedersen O. Alterations in
fecal microbiota composition by probiotic supplementation in healthy
adults: a systematic review of randomized controlled trials. Genome
Med. 2016;8(1):52. doi: 10.1186/s13073-016-0300-5.
No comments:
Post a Comment