Kadang saya berfikir Iblis sudah berhasil memenangkan pertarungan dengan manusia. Manusia sudah dikunci mati dengan berbagai jeratan kemaksiatan, mulai dari urusan falsafah hidup, aturan hukum, budaya, politik, ekonomi, sosial, pergaulan, pendidikan, kehidupan keluarga, semuanya sudah gaya Iblis. Istilah maju kena mundur kena, nampak nya sudah diderita umat ini.
Saya ambil contoh sederhana, urusan shalat. Berapa banyak muslim yang melaksanakan rukun Islam kedua ini, dan kalau pun shalat apakah kualitas shalat nya sudah baik? Apakah mereka shalat disertai ilmu? Saat sebagian kaum muslim yang sadar menuntut agar ditegakkan hukuman bagi mereka yang meninggalkan shalat, maka dengan berbagai dalih hak manusia maka upaya tersebut diaborsi. Kita pun berupaya melakukan gerakan kultural dengan melakukan promosi shalat, tapi apa daya promosi melalaikan shalat lebih dahsyat dan didukung oleh banyak sponsor, kita pun berupaya memasukkan dalam pendidikan, tapi apa daya para pelajar disibukkan dengan pelajaran lain yang tak mendukung urusan shalat.
Orang yang melaksanakan shalat pun diopinikan belum tentu menjadi orang baik, koruptor yang suka shalat, teroris dan radikalis rajin shalat, sampai pemalsu vaksin pun rajin shalat. Blasss.... Shalat tak berhubungan dengan keshalehan sosial seseorang.
Inilah kondisi ummat yang kegelapan dalam sebuah box sempit yang bernama sistem aturan hidup. Ditangan nya ada petunjuk, tapi apa daya tidak ada cahaya. Potensi nya terkurung dalam box kecil. Saat orang-orang dalam box itu mencoba saling berpegang tangan, box digoyang, maka bercerai berai lah mereka. Dan yang paling parah mereka saling beradu satu sama lain.
Padahal gelap yang menimpa umat ini bukanlah gelap yang sesungguhnya. Cahaya itu ada hanya saja umat Islam yang menutup mata. Umat ini hanya dituntun oleh tali rapuh hasil warisan para founding fathers katanya. Padahal bila mereka melek maka tali itu tak menuntun mereka kemana mana.
Box yang membatasi umat ini pun bukan box yang nyata. Ia adalah blokade pikiran yang mematok kepercayaan dan standar kebenaran. Keinginan umat untuk membela saudara nya yang dilantai di Burma, Palestina, China, dll terbatasi dengan pola pikir negara bangsa, aturan internasional, dan batas territorial. Bukan karena box ini nyaman, tapi karena ummat kehilangan kepercayaan pada Allâh SWT yang telah memberikan aturan hidup yang sempurna dan rezeki yang luas.
Jadi sebenarnya bukan Iblis yang kuat. Dari dulu Iblis hanya merayu manusia, menawarkan kehidupan versi mereka, seperti Iblis menawarkan kehidupan abadi pada Nabi Adam dengan cara melanggar perintah Allâh. Manusia lah yang melemahkan diri mereka dengan kemalasan. Malas belajar, malas beramal, malas berjuang, malas berkorban. Manusia pun lalai, Lalai dari semua perintah dan larangan Allâh SWT.
Iblis sangat yakin dirinya akan disiksa habis habisan di neraka, karena Iblis sudah komitmen untuk mencelakakan manusia. Iblis bisa jadi berbahagia saat ini karena dari 6 miliar penduduk bumi hanya 1.5 miliar muslim. Dan dari 1.5 miliar muslim berapa banyak yang memahami Islam dengan benar?
Saat nya merubah papan angka. Saat nya kita kunci mati Iblis dengan berbagai kuncian yang mematikan Pergerakan nya. Dengan apa, tidak ada jalan lain hanya dengan menerapkan Islam secara Kaafah, Syari'at Islam harus mengatur kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan negara. Wujud nyata penerapan Islam secara total adalah tegak nya Khilafah. Kata Khilafah sudah cukup merangkum penerapan Islam secara total.
Ibnu Khaldun menyatakan “Khilafah membawa semua urusan kepada apa yang dikehendaki oleh pandangan dan pendapat syar‘i tentang berbagai kemaslahatan akhirat dan dunia yang râjih bagi kaum Muslim. Sebab, seluruh keadaan dunia, penilaiannya harus merujuk kepada Asy-Syâri‘ (Allah SWT) agar dapat dipandang sebagai kemaslahatan akhirat. Jadi, Khilafah, pada hakikatnya adalah Khilafah dari Shâhib asy-Syar’i (Allah), yang digunakan untuk memelihara agama dan mengatur urusan dunia.” (Ibn Khaldun,Muqaddimah, hlm. 190).
Hanya orang-orang yang Ikhlas sajalah yang dapat memenangkan pertarungan ini. Allah berfirman :
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan
menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".
(QS. Al-Hijr : 39-40)
Saudara mu Ilman Silanas
No comments:
Post a Comment