Pages

Tuesday, July 5, 2016

MAKNA FITRAH YANG SEBENARNYA


Berikut saya sajikan Tafsir ayat yang memuat kata Fitrah. Semoga kita bisa mengambil pelajaran darinya. Hingga diakhir bulan Ramadhan ini kita bisa memahami siapa diri kita dan agama apa yang terbaik untuk kita berserah diri didalam nya.
Allah Swt berfirman :
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ ذَلِكَ الدَّيْنُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَيَعْلَمُوْنَ
Hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS ar-Rum [30]: 30).
Tafsir :

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا

Hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada agama (Allah).
Menurut Mujahid, Ikrimah, al-Jazairi, Ibnu al-‘Athiyah, Abu al-Qasim al-Kalbi, dan az-Zuhayli, kata ad-dîn bermakna dîn al-Islâm. Penafsiran ini sangat tepat, karena khithâb ayat ini ditujukan kepada Rasulullah saw., tentu agama yang dimaksudkan adalah ISLAM. Adapun hanîf, artinya cenderung pada jalan lurus dan meninggalkan kesesatan.
فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
Mujahid, Qatadah, Ibnu Abbas, Abu Hurairah, dan Ibnu Syihab memaknainya dengan Islam dan Tauhid. Ditafsirkannya fitrah dengan Islam karena untuk fitrah itulah manusia diciptakan. Telah ditegaskan bahwa jin dan manusia diciptakan Allah Swt. untuk beribadah kepada-Nya (QS adz-Dzariyat [51]: 56).
لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ الله
Tidak ada perubahan atas fitrah Allah
Menurut Ibnu Abbas, Ibrahim an-Nakha’i, Said bin Jubair, Mujahid, Ikrimah, Qatadah, adh-Dhahak, dan Ibnu Zaid, li khalqillâh maksudnya adalah li dînillâh. Kata fithrah sepadan dengan kata al-khilqah. Jika fitrah dalam ayat ini ditafsirkan sebagai Islam atau dîn Allâh, maka kata khalq Allâh pun demikian, bisa dimaknai dîn Allâh. Jika Allah Swt. tidak mengubah agamanya, selayaknya manusia pun tidak mengubah agama-Nya atau menggantikannya dengan agama lain.
ذَلِكَ الدَّيْنُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَيَعْلَمُوْنَ
(Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
Kata al-qayyûm merupakan bentuk mubâlaghah dari kata al-qiyâm (lurus). Allah Swt. menegaskan, perintah untuk mengikuti agama tauhid dan berpegang teguh pada syariah dan fitrah yang sehat itu adalah agama yang lurus; tidak ada kebengkokan dan penyimpangan di dalamnya.
Kesimpulan
1. Agama yang sesuai dengan fitrah (karakter dan tabiat) manusia hanyalah islam. Karena kita diciptakan hanya untuk memeluk agama ini.
2. Allah Swt tidak pernah merubah karakter ciptaan Nya. Sehingga manusia yang memeluk agama selain Islam maka sudah menyimpang dari tujuan penciptaan Nya.
3. Maka makna kembali kepada Fitrah adalah kembali pada Aqidah dan Syariah Islam. Karena Aqidah tidak bisa dilepaskan dari Syariah begitu pula sebaliknya.
Saudara mu Ilman Silanas

No comments:

Post a Comment