Pages

Sunday, July 10, 2016

ANTIBIOTIK MANA YANG TERMASUK DALAM KATEGORI TIME DEPENDENT (TD) DAN CONCENTRATION DEPENDENT (CD)?

Oleh :
Laura S. Lehman, PharmD
Clinical Coordinator, Pharmacy, Carroll Hospital Center, Westminster, Maryland
24 Oktober 2007


Diterjemahkan dengan penambahan Oleh : 
Ilman Silanas, Apt.,M.Kes
(Apoteker RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung)

Pertanyaan :

Dapatkah anda memberikan daftar antibiotik yang terkategori Time Dependent dan Concentration Dependent, termasuk antibiotik baru Tigesiklin ? dapatkah Tigesiklin diberikan sehari sekali daripada setiap 12 jam ?

Jawab :

Farmakologi antibiotik mencakup Farmakokinetika dan Farmakodinamik. Farmakokinetik membahas konsentrasi dan waktu obat selama dalam host (tubuh pasien), sedangkan Farmakodinamik membahas konsentrasi dan waktu interaksi yang diperlukan antibiotik untuk memerangi patogen dalam host 1. Dua jenis utama Kategori Farmakodinamik antibiotik  yaitu Time-Dependent  bactericidal Effect (Efek bakterisida bergantung waktu) dan Concentration Dependent Bactericidal Effect (Efek Baktersida bergantung Konsentrasi). Kategori ketiga yang telah dapat diuraikan, yaitu antibiotik yang memiliki karakter gabungan Time dependent dan Concentration Dependent 2.


Tabel 1

Kategori Farmakodinamik Antibiotik2

Time-Dependent (with minimal or no PAE)
Concentration-Dependent (with PAE)
Time-Dependent, Concentration-Enhanced (with PAE)
Beta-lactams
Vancomycin
Aminoglycosides
Daptomycin
Fluoroquinolones
Metronidazole
Azithromycin
Ketolides
Clarithromycin
Clindamycin
Erythromycin
Linezolid
Streptogramins
Tetracyclines
Tigecycline

Antibiotik TD memiliki efek optimal bakterisida ketika konsentrasi tetap dijaga diatas Konsentrasi Hambat Minimum (Minimum Inhibitory Concentration /MIC). Konsentrasi antibiotik kategori ini dijaga 2-4 kali diatas MIC sepanjang interval pemberian1. Untuk agen ini, konsentrasi lebih tinggi tidak menambah daya bunuh terhadap organisme. Lagi pula kecenderungan agen ini secara minimum hingga tidak menghasilkan Post Antibiotic Effect* (PAE) / Efek Paska Antibiotik2.
Antibiotik CD memberikan peningkatan membunuh bakteri berbanding lurus dengan peningkatan konsentrasi obat. Agen ini berhubungan dengan sifat PAE yang memiliki aksi bakterisida lanjutan beberapa waktu setelah konsentrasi antibiotik dibawah level MIC. Konsentrasi puncak dan Area dibawah kurva (Area Under Curve /AUC) menunjukkan kemanjuran antibiotik ini2. Pada kelompok ini, konsentrasi yang diperlukan untuk efek bakterisida optimal adalah paling kecil 10 kali MIC3.  


Kelompok Farmakodinamik ketiga merupakan antibiotik bakteriostatik yang memiliki PAE diperpanjang. Beberapa agen telah diklasifikasikan sebagai Time Dependent1,3, akan tetapi karena keberadaan PAE maka memiliki ciri Concentration Dependent. Kemanjuran kelompok ini ditentukan dengan rasio 24 jam AUC dan MIC (AUC/MIC)2.
Tigesiklin adalah turunan dari minosiklin, dan merupakan antibiotik glisiklin generasi pertama. Ada dua indikasi yang telah terbukti, komplikasi infeksi kulit dan jaringan lunak dan komplikasi infeksi intra abdominal. Penggunaan off label untuk mengobati sekresi bronchial pada pneumonia.
Tigesiklin dilaporkan memiliki rata-rata waktu paruh 37-38 jam4. Mekanisme kerja farmakodinamik belum dapat secara menyeluruh dijelaskan, tetapi nampaknya memiliki gabungan dua karakteristik Time Dependent dan Concentration Dependent. Telah dilaporkan PAE in vivo 8,9 jam untuk bakteri  Staphylococcus pneumoniae dan 4.9 jam untuk Escherichia coli5. Antibiotik ini memiliki waktu paruh yang panjang dan PAE diperpanjang, jadi wajar bila ada pertanyaan apakah Tigesiklin dapat diberikan kurang dari 2 kali sehari. Akan tetapi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan produsen, menunjukkan obat dalam serum dan efek farmakologi intrapulmonary pada 30 subjek sehat mendukung regimen 2 kali sehari untuk organisme yang diteliti (Wyeth Pharmaceuticals; August 6, 2007). Hasil penelusuran pustaka tidak  menemukan penelitian yang dipublikasikan terkait pemberian dosis sehari sekali untuk Tigesiklin. Dosis sekali sehari belum dapat direkomendasikan untuk saat ini.

References

1.    Barger A, Fuhst C, Wiedemann B. Pharmacological indices in antibiotic therapy. J Antimicrob Chemother. 2003;52:893-898. Abstract
2.    Levison ME. Pharmacodynamics of antimicrobial drugs. Infect Dis Clin North Am. 2004Sep;18:451-465.
3.    Quintiliani R. Using pharmacodynamic and pharmacokinetic concepts to optimize treatment of infectious diseases. Infect Med. 2004;21:219-233.
4.    Stein GE, Craing WA. Tigecycline: a critical analysis. Clin Infect Dis. 2006;43:518-524. Abstract
5.    Slover CM, Rodvold KA, Danziger LH. Tigecycline: a novel broad-spectrum antimicrobial. Ann Pharmacother. 2007;41:965-972. Abstract

Keterangan Tambahan
* Efek paska antibiotik (Post Antibiotic Effect/PAE) adalah penundaan pertumbuhan kembali (re-growth) bakteri setelah paparan antibiotik. Dengan kata lain, bakteri masih tertekan pertumbuhannya walau sudah dibawah konsentrasi hambat minimum (MIC). Efek paska antibiotik adalah fenomena menarik dalam tinjauan farmakodinamika. Kaitannya dengan ini, penerapan farmakodinamika semakin meningkat dalam regimen dosis antibiotik.

1 comment:

  1. Assalamualaikum. Apakah punya pengalaman dokter kulit menggunakan Azitromisin 2 dd 500 mg? Walaupun sudah menginfokan azitromisin adalah concentration dependent dan cara mengoptimalkan antibiotik tersebut adalah memperbesar dosis dengann diminum sekali sehari, namun dokter tidak ingin mengganti aturan pakai dan tetap ingin 2dd500mg

    ReplyDelete