(Apoteker RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung)
Mengenal Alergi
Alergi dapat diartikan sebagai reaksi tubuh ang
berlebihan atas alergen (pemicu alergi) yang masuk pada sistem tubuh manusia.
Gejala alergi dapat berupa kulit gatal dan merah, bersin-bersin, mata berair,
serta hidung meler. Gejala alergi berbeda pada setiap orang.
Reaksi alergi memiliki tingkatan yang bervariasi, mulai dari reaksi alergi ringan hingga mengancam jiwa. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat pemicu alergi yang biasa terpapar pada manusia antara lain debu, serbuk sari, obat, makanan, gigitan serangga, rambut binatang, virus atau bakteri. Reaksi alergi bersifat individual artinya bisa jadi seseorang alergi pada debu tapi tidak pada orang lain.
Hal yang perlu diwaspadai adalah gejala reaksi
alergi berat yang dapat mengancam jiwa, biasanya ditandai dengan sesak nafas,
hilangnya kesadaran, penurunan denyut jantung, ruam pada area kulit yang luas.
Pada kondisi alergi berat pasien harus segera dibawa ke Unit Gawat Darurat
untuk ditangani tenaga medis, sedangkan untuk reaksi alergi ringan dapat
diobati secara mandiri.
Pengobatan Mandiri
Reaksi alergi ringan dapat diobati dengan obat
yang mengandung Cetirizin dan Loratadin.
1. Cetirizine
Cetirizin tersedia dalam bentuk tablet dan sirup.
Pada bentuk sediaan tablet terdapat dua kekuatan yaitu 10 mg dan 5 mg. Adapun bentuk sediaan sirup hanya
tersedia kekuatan sediaan 5 mg/5 ml.
Dosis penggunaan untuk dewasa dan anak lebih dari
12 tahun adalah 10 mg per hari. Dosis untuk anak 6- 12 tahun adalah 5 mg dua
kali perhari. Dosis untuk anak kurang dari 6 tahun harus ditetapkan oleh
dokter.
Hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan Cetirizine
adalah :
a. Tidak boleh digunakan oleh wanita menyusui. Wanita hamil dan
anak kurang dari 6 tahun harus berdasarkan rekomendasi dokter.
b. Penggunaan bersamaan dengan alkohol dan obat yang bekerja
menekan susunan saraf pusat akan meningkatkan efek kantuk.
c. Pada penderita kerusakan hati dan ginjal harus dibawah
pengawasan dokter
d. Pada usia lanjut akan meningkatkan efek samping
2. Loratadine
Loratadine tersedia dalam
bentuk tablet dan sirup. Pada bentuk sediaan tablet terdapat dua kekuatan yaitu
10 mg dan 5 mg. Adapun bentuk sediaan
sirup hanya tersedia kekuatan sediaan 5 mg/5 ml.
Dosis penggunaan untuk dewasa
dan anak lebih dari 12 tahun adalah 10 mg per hari. Dosis untuk anak 6- 12 tahun
adalah 5 mg dua kali per hari. Dosis untuk anak 2- 6 tahun 5 mg per hari. Dosis
untuk kurang dari 2 tahun harus ditetapkan oleh dokter.
Hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan Loratadine
adalah :
a. Tidak boleh digunakan pada pasien dengan riwayat alergi pada
obat Loratadine
b. Pada penderita kerusakan hati dan ginjal harus dibawah
pengawasan dokter
c. Pada usia lanjut akan meningkatkan efek samping
d. Wanita menyusui tidak dianjurkan menggunakan loratadine karena
obat akan dieliminasi pada air susu.
Reaksi alergi yang timbul pada kulit dapat diatasi dengan menggunakan krim yang mengandung Hidrokortison. Ruam kecil bisa diatasi dengan kompres dingin atau es untuk mengurangi gatal.
No comments:
Post a Comment