Suatu kali, seorang tabi’in, Muhammad bin Munkadir menunaikan
shalat malam, tiba-tiba ia menangis dan isakan tangisnya semakin tak mampu
ditahannya. Sehingga keluarganya terkejut dan bertanya kepadanya, “Apa yang
menyebabkan kamu menangis? Muhammad bin Munkadir tak mampu menjawab, dan masih
dalam keadaan menangis.
Akhirnya mereka berinisiatif meminta tolong kepada Abu
Hazim yang dikenal sebagai seorang ulama yang juga teman Muhammad bin Munkadir
untuk
menasehatinya. Tak lama kemudian, Abu Hazim datang sementara Muhammad bin
Munkadir masih menangis. Abu Hazim berkata, “Wahai saudaraku, apa yang
menyebabkan anda menangis? Anda telah membuat khawatir keluarga anda. Apakah
karena suatu penyakit? Atau apa yang sebenarnya menimpa anda?” Dia menjawab,
“Sungguh bacaanku sampai pada suatu ayat dalam kitab Allah -azza wa jalla- lalu
saya menangis”. Abu Hazim bertanya, “Ayat yang manakah itu?”, Dia menjawab,
وَلَوْ
أَنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ
لَافْتَدَوْا بِهِ مِنْ سُوءِ الْعَذَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ وَبَدَا لَهُمْ
مِنَ اللَّهِ مَا لَمْ يَكُونُوا يَحْتَسِبُونَ
Dan sekiranya orang-orang yang
zhalim mempunyai segala apa yang ada di bumi dan ditambah lagi sebanyak itu,
niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari azab yang buruk pada hari
Kiamat. Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang dahulu tidak pernah
mereka perkirakan. (QS. Az-Zumar, Ayat 47)
Mendengar ayat tersebut
dibacakan, Abu Hazim turut menangis bersamanya, bahkan keduanya makin larut
dalam tangisan.
Sehingga ada anggota keluarga
berkata kepada Abu Hazim, “Kami mengundang anda supaya menghilangkan
kesedihannya namun ternyata anda membuatnya semakin larut dalam kesedihan”.
Terbayang oleh kita orang yang
memiliki harta yang melimpah, bekerja siang malam untuk menumpuk kekayaan.
Bersiasat untuk meraih kekuasaan yang tak tergoyahkan. Tapi ia larut dalam
kezaliman.
Alangkah malangnya nasib mereka,
berlelah lelah demi harta dan kekuasaan yang tak dapat menebus mereka dari azab
Allah SWT. Lelah dunia akhirat.
Mengapa kedua sahabat itu
menangis ?? Karena mereka tersadar bahwa selalu ada kezaliman yang bisa jadi
mereka lakukan tapi mereka tak sadari. Bagaimana dengan kita ?
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا
وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Ya Tuhan kami, kami telah
menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
(QS.Al-A'raf, Ayat 23)
No comments:
Post a Comment